KESAKSIAN PUAN MAHARANI (TRAGEDI TSUNAMI ACEH)
Download:
Dear
All,
Perkenalkan
saya Puan,
Saya
udah lama nimbrung di Al-Islah Online, tapi pas kasih kesaksian ini komentarku
nggak ditampilin, jadi aku mau kasih kesaksianku ini di situs Kristen aja.
Sekedar
cuma supaya tahu aja, aku ini anak korban tsunami aceh. Aku dijadikan anak
angkat sama mama dan papa dari keluarga Kristen. Sebaliknya aku dulunya bisa
dibilang nggak beragama (Islam KTP doang).
Mama
dan Papa kasih kebebasan sama aku, mau beragama Kristen atau Islam terserah.
Kata Mama, meski aku nggak mau masuk Kristen, kelak aku juga akan turut diselamatkan
oleh Tuhan berkat orang tua Puan. Mereka menafsirkan ayat Alkitab yang ditulis
Rasul Paulus (1 Korintus 7:10-16) bahwa anak-anak akan selamat berkat orang
tuanya yang percaya sama Tuhan Yesus.
Tadinya
aku bingung, aku mau pilih Islam atau Kristen. Setelah baca-baca di Al-Islah,
aku juga sempat interaksi dengan Bapak-bapak di sana, sama Om Robert, Om
Duladi, Om Bravo, Kak Saiful, Om Romadi, dll.
Kini,
hati Puan udah bulat tekadnya. Puan menyatakan masuk Kristen.
Berikut
ini adalah pendapat Puan mengapa kok Puan lebih memilih Kristen:
Kami
di surga nanti akan tetap bersama dalam satu keluarga, tidak akan ada yang
dipisahkan.
Karena
menurut mama, Tuhan Yesus tidak picik. Tuhan Yesus penuh kasih. Demi melihat
mama dan papa yang begitu tulus percaya dan taat kepada Tuhan, maka Tuhan pun
akan menyelamatkan saya walaupun saya tidak percaya kepadaNya. (Tapi kini Puan
udah percaya)
Ini
juga doa syafaat mama dan papa. Mama dan papa sangat percaya bahwa Tuhan tidak
mungkin memisahkan salah satu dari kami, sebagian di surga dan sebagian yang
lain ditempatkan di neraka. Sesuatu yang rasanya nggak adil, dan Puan yakin
Tuhan tidak sekejam itu. (Sangat beda dengan tuhan dalam agama Islam)
Mereka
begitu yakin, bahwa kami sebagai satu keluarga akan tetap abadi dan selalu
bersama sampai di surga nanti, tidak akan terpisahkan.
Hati
saya menjadi iba. Begitu baikkah Tuhan pada saya? Sedemikian besarkah sifat
kasih Tuhan kepada saya? Saya jadi ingin menangis rasanya. Saya merasa diri
saya tidak pantas diperlakukan demikian. Tuhan di mata saya begitu baik dan
penuh kasih.
Dan
kalau saya bandingkan dengan Tuhan dalam agama Islam, sepertinya sangat
berbeda. Tuhan yang ada dalam agama Islam sangat kejam dan suka mengutuk
manusia masuk neraka. Ada banyak sekali ayat-ayat kitab suci Alquran yang
isinya kutukan-kutukan neraka jahanam dan siksa-siksa pedih di dunia dan di
akhirat.
Juga
saya dapati, bahkan terhadap kesalahan-kesalahan yang bagi saya tidak begitu
adil, misalnya gara-gara menentang Rasulullah SAW saja, manusia harus disiksa
di dunia dan di akhirat. Yesus saja walaupun dirinya dipukuli dan dicambuki,
Yesus tidak membalas dan tidak mengutuk. Betapa berbedanya nabi Muhammad SAW
dengan Yesus.
Begitu
juga tentang ayat Alquran yang mengatakan kalau laki-laki di surga nanti akan dikaruniai
istri-istri baru.
Saya
jadi kasihan sama Mama, kalau memang begitu jadinya di surga, lalu bagaimana
dengan Mama? Mama mau dikemanakan?
Saya
yakin Papa tidak akan tega mengkhianati Mama. Di dunia ini saja, Papa begitu
sayang sama Mama. Kalau di surga nanti Papa diberi istri-istri baru, Mama tentu
akan sakit hati dan nelangsa.
Dan
saya jadi ragu, bagaimana mungkin Tuhan kok seperti itu? Ini rasanya tidak adil
dan hanya mengumbar nafsu laki-laki saja.
Saya
juga jadi lebih tahu seperti apa agama Islam itu sebenarnya setelah buka-buka
situsnya Om Duladi di mengenal-islam.t35.com.
Maka
dari itu, saya putuskan dalam hati saya, mulai kini saya menerima Tuhan Yesus
dan bersedia patuh dan taat menjalankan perintahNya. Tuhan dalam agama Kristen
begitu menyentuh hati saya, dan menurut saya, DIA itulah Tuhan yang benar.
Kepada
Bapak-bapak Muslim dan Bapak-bapak Kristen di situs ini maupun Al-Islah, saya
ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan petunjuk kalian selama ini.
Terutama
kepada Om Robert dan Om Duladi yang begitu tulus dalam memberikan
jawaban-jawaban atas pertanyaan saya. Saya mohon doa kalian agar saya bisa
menjadi seorang Kristen yang sejati, dan juga agar bisa berguna bagi orang tua,
masyarakat dan negara.
NB.
Di
mata Puan, semua agama baik (Islam, Kristen, Hindu, dll). Puan yakin, pasti
semua agama di dunia mengajarkan kebaikan buat para penganutnya. Cuman khusus
untuk agama Kristen, lebih pas deh di hati Puan. Menurut pendapatku agama
Kristen lebih murni 1000% (nggak ada yang bertentangan dengan hati nurani)
dibandingkan agama-agama lain.
Hormat
saya,
Puan
Maharani – Lhokseumawe
Surat Kedua:
Dear,
Puan sudah yatim piatu sejak umur 5 tahun
dan sebelum malapetaka (tsunami) hidup Puan merana (tinggal bersama nenek yang
seorang diri juga). Ketika itu Puan bisa bersekolah sampai SMP berkat bantuan
dari Pemerintah.
Nenek Puan meninggal secara mengerikan akibat malapetaka itu.
Nenek Puan meninggal secara mengerikan akibat malapetaka itu.
Itu masa lalu Puan… Puan nggak mau
mengingatnya lagi…
Di hati Puan, cuma ada Mama dan Papa (orang
tua angkat). Mereka sangat baik dan cinta banget sama aku.
Puan berusaha lupakan masa lalu, kata
teman-teman aku trauma. Tapi terlepas trauma atau tidak, kini Puan merasa
bahagia dan Puan sayang sama Mama dan Papa.
Puan nggak perlu berpanjang lebar, ini
adalah hidup Puan, dan Puan sudah memilih jalan yang menurut Puan adalah BENAR.
Teman-teman Puan sering menuduh Puan telah
dikristenisasi oleh ortu. Bagi Puan, Kristenisasi atau bukan Kristenisasi itu
nggak penting. Karena bagi Puan, Kristen adalah Kebenaran Sejati. Kristen tidak
pernah mencelakakan orang lain. Kristen adalah agama yang baik dan penuh kasih.
Puan selalu berusaha menjelaskan kepada teman-teman kalau pun Kristenisasi itu ada, Kristenisasi adalah untuk MENYELAMATKAN bukan untuk MENCELAKAKAN seperti yang disangkakan teman-teman Puan yang Muslim.
Puan selalu berusaha menjelaskan kepada teman-teman kalau pun Kristenisasi itu ada, Kristenisasi adalah untuk MENYELAMATKAN bukan untuk MENCELAKAKAN seperti yang disangkakan teman-teman Puan yang Muslim.
Orang yang menolak Kristenisasi adalah
orang yang hatinya beku karena belum kenal siapa Tuhan Yesus yang sebenarnya.
Justru Islamisasi itulah yang membuat orang
celaka karena hanya ngajarin rasa benci. Contohnya artikel “ada apa di Poso”
yang ditampilkan di al-islahonline.com. Trus satunya lagi, kalau nggak salah
“kisah paderi Malaysia masuk Kristen”. Sebagian besar isinya jelek-jelekkin
agama Kristen.
Trus fitnah-fitnah Alquran terhadap agama Kristen juga sempat ditayangkan sama Om Robert, tapi nggak pernah dijawab sama Bapak-bapak Muslim.
Trus fitnah-fitnah Alquran terhadap agama Kristen juga sempat ditayangkan sama Om Robert, tapi nggak pernah dijawab sama Bapak-bapak Muslim.
Tapi sesungguhnya ajaran Islam yang membuat
Puan paling tidak suka adalah mengenai anugerah istri-istri baru untuk
laki-laki di surga nanti.
Puan yakin, ini salah. Nggak mungkin lha
seperti itu. Kalau Tuhan berbuat begitu, bagaimana dengan Mama? Mama mau
dikemanakan? Mengapa perasaan wanita begitu dikesampingkan demi nafsu syahwat
laki-laki? Sepertinya wanita cuma dijadikan media pelampiasan nafsu saja tapi
nggak pernah dihargai perasaannya. Puan nggak sudi kawin sama pria Islam, Puan
muak!
Sudah jelas kalau pria Islam itu egois,
apalagi mereka sangat suka sekali kawin, atau dibolehkan sama nabi Muhammad
untuk poligami. Sewaktu Bapak-bapak Kristen di Al-Islah protes, Bapak-bapak
Muslim pada marah dan ibu Ummu juga marah-marah. Puan jadi heran, kenapa
poligami begitu dibela mati-matian? Padahal itu merugikan kaum perempuan.
Cinta sejati hanya bisa dipelajari dari
kitab agama Kristen. Dari kitab suci Alquran, Puan nggak dapat apa-apa selain
Puan diajari untuk benci sama orang Kristen dan Israel. Di Alquran, orang-orang
Kristen atau Israel disebut kafir. Karena orang kafir dilaknat sama Tuhan,
mereka adalah calon penghuni neraka, maka mereka boleh diperlakukan
sewenang-wenang. Benar kata Om Duladi, Alquran isinya cuma kebencian. Makanya
nggak heran kalau pulau Bali pernah dibom sama orang Muslim. Pendeta di
Sulawesi juga pernah ditembak sewaktu kotbah. Anak-anak Kristen pernah dipotong
lehernya di Poso. Puan ingin ikut bergabung sama Om Duladi untuk menguak Islam
yang sebenarnya. Puan kasihan sama teman-teman Puan yang Muslim, karena mereka
kebanyakan nggak tahu Islam yang sebenarnya. Dikiranya Islam itu agama yang
baik. Thanks Om Duladi dan Om Robert! Puan sedang mengoleksi ayat-ayat kitab
suci Alquran yang Puan rasa jahat dan tidak layak disebut firman Tuhan. Nanti
kalau sudah selesai, Puan akan kasih lewat email kepada Om Duladi,
mudah-mudahan bisa menambah koleksi artikel di situsnya Om.
NB. Tulisan ini juga puan kirim ke alamat
emailnya Om Duladi.
-Puan Maharani-
Tambahan:
Puan juga berharap Tuhan
akan menyelamatkan orang tua kandung Puan sehingga kami (keluarga Puan yang
sekarang dan ortu asli Puan) dapat hidup bersama di surga nanti.
Puan sangat yakin dan
percaya kalau Tuhan tidaklah picik. Demi Puan yang tulus menerima Tuhan Yesus
sebagai Juruselamat dan akan mengabdikan hidup Puan untuk Tuhan, saya yakin
Tuhan tidak akan tega memasukkan orang tua asli Puan ke dalam siksaan (neraka).
Seperti Mama dan Papa yang
begitu percaya kalau Puan (sebelum bertobat) pasti akan diselamatkan oleh Tuhan
berkat Mama dan Papa yang percaya sama Tuhan Yesus, Puan kini juga percaya
kalau ortu Puan yang sudah meninggal kelak juga akan dibangkitkan kembali untuk
memperoleh hidup kekal di dalam surga demi Puan yang kini sudah mau percaya
kepada-Nya. Bacalah 1 Korintus 7:12-16. Ajaran seperti ini tidak ada dalam
agama Islam. Menurut Puan, ini adalah ajaran yang sungguh mulia dan menunjukkan
betapa Tuhan memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Maaf, saya menolak
komentar Kak Saiful, karena menurut Puan Tuhan dalam agama Islam terlalu
otoriter dan egois. Puan tidak akan memanfaatkan kebaikan Tuhan itu dengan
menjalankan politik yang Kak Saiful ajarkan. Puan memilih Kristen bukan hanya
karena surga, tetapi karena Puan sudah melihat sendiri bahwa dalam Kristen ada
kebenaran, sebaliknya dalam Islam Puan banyak menemukan hal-hal yang
bertentangan dengan hati nurani).
Tuhan yang benar adalah
Tuhan yang penuh Rakhmat dan Kasih Karunia (begitu kita-kira kata Om Robert)
dan saya sudah merasakan kasih Tuhan itu.
Tuhan lebih dahulu
memberikan kasih karuniaNya kepada manusia, dan kini sudah menjadi kewajiban
manusia untuk membalas kebaikan Tuhan yang tiada terbatas itu dengan menjalani
hidup kudus (saya sudah menyerap kata-kata Om Duladi). Dengan menerapkan hukum
kasih, kita akan dijauhkan dari perbuatan dosa.
Saya bisa berdoa dan
berkomunikasi dengan Tuhan kapan pun dan dengan menggunakan bahasa saya
sendiri, karena segala bahasa adalah milik Tuhan. Sungguh nggak masuk akal
apabila Tuhan pakai bahasa Arab (saya sudah memahami penjelasan Om Bravo).
Saya menyadari keberdosaan
saya, dan saya harus senantiasa merendahkan diri dan memuliakan Tuhan dalam
setiap tingkah laku dan perbuatan saya sehari-hari. Saya sebenarnya tidak layak
mendapatkan kasih sayang Tuhan, tetapi Tuhan berkenan untuk mengasihi saya dan
membolehkan saya hidup sampai pada hari ini. Saya tahu, tsunami dapat saja
membunuh saya, tetapi Tuhan rupanya punya rencana lain untuk hidup saya.
Thx
-Puan Maharani-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar